Google

Thursday, December 07, 2006

Waroeng Eddie (Spesial Makanan Semarang)


JAKARTA - Tadi siang saya menemukan Warung Makan yang benar-benar Super, menyediakan
aneka masakan khas Semarang yang langka ditemui di Jakarta, dalam satu
tempat yang dinamakan Waroeng Eddi.

Lokasinya tertulis Jl Raya Panjang 64 Jakarta Barat. Tapi kalau mau mencari
lokasinya dengan bermodalkan nomor saja tanpa ada ancer-ancer, ya jelas bisa
desperado pakai bando sebelum ketemu lokasinya, hehehe... karena Jalan
Panjang benar-benar panjang dan kadang-kadang nomornya acak, cocok untuk
adegan uji nyali, terutama misalnya pada saat sedang ingin buang air kecil.

Sebagai ancar2, lokasinya di Jalan Panjang, di sisi menuju ke RCTI. Kalau
datang dari Pondok Indah, setelah melewati Pom Bensin yang 24 jam di sekitar
Pos Pengumben dan Sekolah Nasional Plus, maka sudah harus pelan-pelan,
karena warungnya kecil, dan berada di sederetan warung-warung yang lain.
Bila Anda mafhum benar dengan Nasi Uduk Puas Cabang Kebon Kacang, nah lokasi
Waroeng Eddi kira-kira di kompleks tersebut.

Berkali-kali melewati warung ini, selalu dalam posisi yang salah, yaitu
posisi yang berlawanan, sehingga selalu batal. Makanya hari ini, sambil
memantapkan hati, menyatukan visi dan tujuan jalansutra, akhirnya saya
bela-belain cari U Turn walaupun agak jauh sekitar 500m untuk mampir.
Terutama sudah beberapa minggu ini Waroeng Eddi menempelkan spanduk dengan
satu item yang menawan hati saya: Nasi Koyor. Tadinya mau makan Nasi Bebek
Goreng Surabaya di Jalan Panjang yang rame itu. Batal karena tidak ada
tempat parkir.



Waroeng Eddi menyediakan macam-macam makanan khas Semarang, baik snack
(seperti arem-arem, Lumpia, Tahu Petis, dsb). Main meal antara lain: Tahu
Gimbal Udang, Nasi Ayam (Sego Ayam - nasi Liwet ala Semarang), Bestik Lidah,
Babat/Usus Gongso, Nasi Goreng Babat, Nasi Opor, Ayam Goreng ala Semarang,
Asem-Asem Daging ala Semarang (di warungnya disebut double entry, dengan
Garang Asem Pekalongan - supaya semua persepsi diakomodasi), Bistik
Galantin, Empal, Usus/Babat Goreng, Rempelo Ati, Nasi Gudeg Semarang, Nasi
Koyor, Nasi Langgi, Nasi Rames, dsb.

Sekali lagi saya perlu acungkan jempol karena Pak Eddi, owner sekaligus
chefnya ini, bisa menghadirkan bahan-bahan dasar yang dikirim dari Semarang.
Rebung, Koyor, dsb. secara berkala didatangkan dari Semarang. Saya menikmati
Nasi Koyor hari ini, dan rasanya, mmmm.... Koyornya sangat empuk, di masak
dengan cabe merah dan hijau, dengan kuah yang agak kental. Benar-benar
langka. Basically Koyor adalah "tunjang" atau otot kaki sapi(? BYKS) yang
dimasak secara sederhana hingga empuk. Di Semarang, semur koyor dengan kuah
coklat dan rasa yang sedap seadanya dihidangkan dengan nasi, atau sering
menjadi add-ons untuk sajian Gudeg. Tak heran di sekitar Semarang, ada
varian hidangan Gudeg dengan nama Nasi Gudeg Koyor. Pakemnya adalah nasi,
gudeg Semarang (biasanya agak asin dan encer/basah walaupun ada yg
manis), sambel goreng krecek (dengan kuah, basah juga), dan koyor.

Saya juga "mencobai" sambal yang terhidang di meja. Warnanya merah, dan saat
dicium, aroma yang keluar adalah sambal khas untuk menemani hidangan Ayam
Goreng Semarang. Rasa sambalnya manis dan pedas silih berganti. Modusnya
kental. Hmmm... next time saya harus mencoba Ayam Gorengnya, pasti enak,
kata saya dalam hati.

Bahan2 tertentu katanya diimpor langsung dari Semarang. Si owner, namanya
Eddi, asli Semarang, bisa memasak karena ia memang doyan makan. Wah, dalem
banget nih filosofinya. Dari penampakan luarpun sebenarnya langsung terlihat
bahwa Pak Eddi ini senang makan :) Inilah bedanya JSer dan Non JSer. Kalau
JSer yang suka makan secara penampakan biasanya tetap slim and fit, padahal
definisi dan kadar icip-icip-nyapun di luar batas manusia normal. Wah mantap
benar nih, dari penampilannya memang kelihatan bener bisa masak dan doyan
makan. Pasti dia memasak dengan soul, jadi kreasi masakannya bisa menguar
dengan enak. Saya selalu percaya bahwa "soul" saat memasak akan mempengaruhi
hasil masakan, walaupun pendapat ini sulit dibuktikan secara logis.




Pak Eddi yang super ramah ini selalu menyapa para pembeli dengan logat khas
Semarang-annya yang medhok (dan nyemek) secara ramah. Pria berkacamata ini
jebolan FE UNDIP angkatan 1987. Di Jakarta sudah buka Waroeng Eddi setahun
lalu.

Sebagai desert, saya mencoba Es Campur Gang Lombok. isinya: Cao (cincau
hitam), kolang-kaling, kelapa muda yang gurih (hanya sayang,
irisannya menggunakan alat irisan yg kasar, sehingga teksturnya kasar untuk
kelapa muda yang gurih itu), nanas. Sirupnya? Lhadalah.... Gang Lombok
banget geto loh.... ditutupi dengan es serut yang halus dan menggunung,
sirup yang dipakai memang diimpor langsung dari Semarang pula.

Eddi menjelaskan, Galantin atau Macaroni Schotel bisa dipesan juga secara
khusus, kalau mau, supaya enak, untuk versi spesialnya, dia menggunakan
Smoked Ham dan Liver Paste, dsb. Galantin adalah varian Rollade daging sapi.
Cincangan Daging Sapi dibentuk seperti tabung diolah dengan bumbu2 seperti
pala, bawang putih yang cukup, generous. Dihidangkan seperti steak, ditemani
sayur-sayuran rebus seperti wortel, potongan kentang goreng, dan buncis.
Dressingnya? kuah kental berwarna coklat dengan dominasi bawang putih dan
tomat saat pembuatannya.



Sambil melirik Gimbal Udangnya yang sungguh menggemaskan (tebal dan empuk),
dan Sambal Goreng Kreceknya yang melambai-lambai, saya meninggalkan warung
ini dengan harapan akan kembali lagi dalam waktu dekat.

Nasi = 2.5K
Semur Koyor = 10K
Es Campur Gang Lombok = 7.5K

Kutipan dari kartu namanya:

Waroeng Eddi - 100% Halal - Terima pesanan
Masakan Khas Semarang
Sekali Coba Pasti Suka
HP: 0811 828519 Rumah: 5803170
Jl Raya Panjang 64 Jakarta Barat 580 3170
ITC Kuningan Jembatan Lt. 4 No 4 Jakarta Selatan 70096248

Eh iya, kenapa kok saya kasih nama "Apel gede" di judul posting? Ya karena
"APE Lu mau GuE aDE" sih hehehe... just name it, makanan Semarang, apa saja,
ada di sini. Bikin takjub bener.

Review dari Pak Hannysan